AWAL DARI KESUKSESAN ADALAH USAHA


NO PAIN NO GAIN
usaha menampakan diri agar terlihat menawan.

No pain no gain kan maksudnya  sama dengan peribahasa di bawah ini
” bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian ”
Arti harafiahnya barangkali tanpa pengorbanan tidak ada pencapaian. Menurut saya, kata ini sangat jitu. menurut pendapat saya, kalimat seperti ini diartikan, tanpa sesuatu yang kita korbankan kita tidak akan mendapatkan sesuatu yang  kita inginkan.  
Semua yang ada di dunia ini ada harganya. Mau harga yang punya nominal, atau pun harga yang ga ada nominalnya. Artinya setiap apa yang kita inginkan pasti kita mesti berjuang buat dapetinnya. Ente kira duit jatoh dari langit?? Ente kira buah apel ga ada pohonnya?
Nah itu maksud dari no pain no gain. Kadang kita mesti mengesampingkan hal-hal lain demi mendapatkan apa yang kita inginkan. Atau untuk menjalani satu hal yang emang punya nilai buat kita. Mungkin ga saat itu juga kita rasain efeknya, bisa jadi bertahun-tahun baru kita ngerasain hasil dari pengorbanan kita. So, everything in this world has value and need sacrifice to reach it. Fight!

Dalam berbagai penelitian, terhadap komponis, pemain bola basket, penulis novel fiksi, pemain ski, pianis konser, pemain catur, penjahat kelas kakap, dan apapun pekerjaan Anda, angka 10.000 jam selalu muncul berulang kali. Belum pernah ada yang menemukan seseorang jadi ahli kelas dunia dengan waktu latihan yang lebih sedikit. Sepertinya otak membutuhkan waktu sepanjang itu untuk menyerap semua yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ahli di bidangnya”, tutur Levitin.
Malcom Gladwell, dalam buku ‘the Outliers’, kemudian mengeksplorasi lebih jauh, dan menemukan bahwa “efek 10.000 jam” memang ada pada setiap ahli berkelas dunia, meski memang, tidak semua orang yang berlatih 10.000 jam pasti menjadi ahli kelas dunia.

Agar mudah dibayangkan, efek 10.000 jam secara praktis bisa digambarkan seperti ini : ketika Anda berlatih terus menerus sedikitnya 5 jam per-hari, 5 hari per-minggu, dan 40 minggu per-tahun, setidaknya selama 10 tahun tanpa henti, maka pada saat itulah efek 10.000 jam terjadi.
Bisa dibayangkan, betapa selama 10 tahun itu, seseorang mesti menggenggam erat mimpi atau tujuan tertingginya, sambil senantiasa siap menelan berbagai kepahitan, kesakitan, dan perasaan bosan yang tak terlelakkan. Kondisi serta kenyataan seperti itulah yang kemudian memunculkan sebuah tekad atau semboyan: “No pain, no gain”. Yang artinya tak ada hasil (keberhasilan) yang dapat diperoleh tanpa rasa sakit (pengorbanan).
Tapi pertanyaan kita kemudian, apa yang membuat mereka tetap tegar dalam melewati berbagai kepahitan dan segala macam rasa sakit? Jawaban yang paling umum adalah “tujuan” atau adanya mimpi besar yang ingin mereka kejar. Jawaban lainnya adalah motivasi yang berasal dari cinta, serta keadaan terpaksa.

Anda mungkin masih ingat cerita tentang Thomas Alva Edison (1847-1931). Ketika akhirnya ia berhasil menemukan bola lampu setelah melewati sekitar 50.000 percobaan dan bekerja selama 20 tahun, banyak orang yang bertanya,” Mr Edison, anda telah gagal 50.000 kali, lalu apa yang membuat anda yakin bahwa akhirnya anda akan berhasil?” Secara spontan Edison menjawab,”Berhasil? Bukan hanya berhasil, saya telah mendapatkan banyak hasil. Kini saya tahu 50.000 cara yang tidak berfungsi!” Wow, sebuah pernyataan yang sangat luar biasa. Kegagalan menurut orang lain dianggapnya sebagai sebuah keberhasilan.

Manusia pada prinsipnya dilahirkan dengan sifat mendaki yang melekat pada dirinya. Tak ada satupun manusia yang terlahir dengan sifat bawaan takut mendaki atau malas mendaki. Pendakian ini maknanya adalah bergerak untuk mencapai tujuan hidup ke depan. Secara alami, proses pendakian itu sendiri akan menempatkan kita pada berbagai hambatan, tantangan, dan kesulitan. Yang sayangnya, semuanya tidak pernah dapat dipecahkan hanya dengan kecerdasan intelektual, tetapi juga perlu ketangguhan mental dan kecerdasan emosional.

Dalam dunia pendidikan, kita bisa melihat perbedaan para siswa yang manja dengan mereka yang terus berjuang. Para siswa yang malas belajar, dengan mereka yang gigih belajar. Para siswa yang suka menggunakan cara cara curang dan instan untuk meraih nilai tinggi dan memastikan kelulusan, dengan mereka yang tidak kenal lelah untuk terus mencoba dan terus bertahan. Walaupun mungkin nilai mereka jelek dan tidak lulus, namun mereka tak berhenti mencoba dan terus mencoba lagi. Tentang bagaimana cara siswa dalam menetapkan tujuan, mengambil resiko, perjuangan meraih cita cita serta persaingan dalam seleksi masuk perguruan tinggi, tak pelak berlaku prinsip No pain, no gain.

Dalam dunia kerja dan seluruh sendi kehidupan, prinsip No pain no gain sangatlah jelas berlaku. Banyak pekerja yang (IQ) intelektualnya rendah bisa saja mengalahkan mereka yang berIQ tinggi tetapi tidak punya semangat dan keberanian untuk menghadapi masalah dan bertindak. Dengan memiliki kesadaran bahwa tak ada hasil (keberhasilan) yang dapat diperoleh tanpa rasa sakit (pengorbanan), mendorong para karyawan atau pekerja untuk mengubah tantangan menjadi sebuah peluang yang akan meningkatkan produktifitas dan keuntungan perusahaan.

No pain no gain juga berlaku untuk kebahagiaan. Menurut penelitian baru yang diterbitkan online di jurnal studi kebahagiaan, orang orang yang bekerja keras untuk meningkatkan keterampilan atau kemampuan, seperti menguasai masalah matematika, atau belajar mengemudi, mungkin mengalami stes pada saat itu juga. Tetapi hasil studi menunjukkan, pada umumnya mereka mengalami kebahagiaan yang lebih besar setiap hari dan jangka panjang.

Secara singkat dapat dikatakan, rengkuhlah dan bersahabatlah dengan “rasa sakit”. Mengingat, rasa sakit bahkan rasa pahit, sering kali sangat berguna, meski kita sering tidak menyukainya. Gula yang manis lebih kita suka, tapi kelebihan gula membuat kita menderita. Dan juga sebaliknya, daun papaya yang pahit kurang kita suka, tetapi terbukti sangat berguna. Hal yang sama berlaku pada rasa sakit. Tanyakan pada mereka yang rajin exercise di gym. Sakit atau nyamankah mereka saat mengangkat beban? Lalu coba bandingkan, seberapa besar imbalan yang mereka dapatkan sebagai hasil akhir.

Source : Luar Biasa

Baca Juga

>

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Share This Article Now!!!