PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEHIDUPAN
BERASRAMA DI ASRAMA D’NUMB HARAKAKAE[1]
Oleh: Frederick Mzq
(Penanggung Jawab
sekaligus Pembina di Asrama D’Numb Harekakae)
Bapak Asrama bersama anak-anak asrama putra D'Numb |
Asrama, apa itu asrama???,
tahukah kalian apa itu asrama???, ya, itu adalah tempat tinggal siswa-siswi
yang berasrama tentunya. Pernahkah kalian hidup di asrama? Mungkin, banyak di
antara kalian yang lebih senang hidup atau tinggal bersama orang tua. Memang,
hidup bersama keluarga memang sangatlah menyenangkan, fasilitas lengkap, mau
ini ada, itu ada, dan lain sebagainya. Tapi, pernah tidak kalian berfikir kalau
kalian ingin merasakan kehidupan berasrama? Mungkin hanya terlintas, atau
mungkin tidak sama sekali. Maka dari itu, saya akan memberitahukan nikmatnya
kehidupan berasrama yang mungkin membuat kalian tertarik tinggal di asrama
yakni tentang penerapan pendidikan karakter[2] di dalam
kehidupan berasrama di Asrama D’Numb Harekakae.
Penerapan pendidikan
karakter memang tepat sekali bila diaplikasikan pada kehidupan sekarang.
Maraknya kasus pencurian, pembegalan, pembunuhan bahkan pemerkosaan yang
dilakukan oleh pemuda bahkan masih tergolong belia. Adanya pendidikan karakter
diharapkan mampu memperbaiki serta menumbuhkan nilai-nilai moral.
Menurut Lickona, karakter
berkaitan dengan konsep moral (moral
knowing), sikap moral (moral feeling),
dan perilaku moral (moral behavior).
Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik
didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan
melakukan perbuatan kebaikan.
Rutinitas belajar anak-anak asrama D'Numb |
Salah satu contoh penerapan
pendidikan karakter adalah melalui kehidupan berasrama. Anak-anak asrama
ditempatkan dalam satu atap bangunan. Mereka ditantang dengan kehidupan yang
heterogen dengan latar belakang yang bisa jadi berbeda-beda. Adanya seorang
pembina atau pengasuh merupakan peran yang penting dalam kehidupan berasrama.
Melalui praktik langsung tinggal bersama ini melatih banyak hal terutama cara
hidup bersosial.
Seperti yang telah dialami
sendiri oleh penulis sebagai Pembina Asrama D’Numb yakni pengalaman hidup
berasrama selama lebih dari 7 tahun di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) mengajarkan sesuatu yang jarang ditemui di kehidupan
biasanya. Tinggal berasrama seperti layaknya hidup mandiri di mana terlepas
dari pengawasan orang tua sehingga dituntut untuk bertanggung jawab terhadap
diri sendiri. Selain itu, hidup berasrama juga melatih terlibat langsung
memahami kehidupan keseharian serta sosial antar teman.
Kehidupan berasrama memiliki
banyak sekali nilai-nilai apabila digali lebih dalam lagi. Tak hanya berkaitan
mengenai aspek sosial, tetapi juga berhubungan dengan pembentukan moralitas
dalam diri. Bila dihubungkan dengan pendidikan karakter, ada beberapa hal yang
sangat mendukung penerapan pendidikan karakter.
Anak-anak asrama putri D'Numb mengembangkan kreativitas kerajinan Tangan |
Pertama
adalah soal etika. Berasrama berarti tinggal dan menjalani segala aktivitas
bersama. Dari pertama kali bangun hingga menjelang tidur kembali, tak terlepas
dengan namanya teman. Banyak aktivitas yang tak luput dari pandangan teman.
Untuk itulah, dalam menjaga hubungan pertemanan diperlukan etika yang baik
contohnya selalu menjaga barang-barang teman dan juga menjaga kebersihan
bersama.
Kedua
mengenai kejujuran. Seseorang memiliki zona pribadinya masing-masing. Namun,
ketika hidup berasrama, ia mesti menjaga zona bersama dengan teman seasrama.
Adakalanya barang-barang teman menarik perhatian. Namun di sinilah letak
tantangannya, menjaga kejujuran dengan meminta izin sebelum meminjam barang.
Ketiga
tentang saling menghargai. Berasrama berarti bertemu dan bertatap muka setiap
waktu bersama. Itu merupakan hal yang biasa. Namun, yang perlu diperhatikan
yaitu menghargai perbedaan di antara teman-teman. Ada kalanya latar belakang
yang berbeda-beda mengusik diri, tetapi disinilah letak kesempatan untuk
belajar memahami dan saling menghargai.
Kehidupan berasrama yang
terjadi di asrama D’Numb bagai sebuah realita kehidupan dalam lingkaran yang
kecil. Oleh karena itu, belajar hidup berasrama berarti belajar mengenal
diri, orang lain, dan memahami sekitar. Pendidikan karakter bisa ditumbuhkan
dari hidup satu atap dalam asrama, dimana saling berbagi dan memahami.
Ibu Asrama D'Numb sedang mengamati salah satu lukisan anak asrama D'Numb |
[1] Asrama D’Numb merupakan salah satu dari beberapa
asrama yang ada di wilayah Trans Blok C2 Harekakae, Kecamatan Malaka Tengah,
Kab. Malaka, Prop. Nusa Tenggara Timur. Asrama D’Numb memiliki karakter khusus
dalam pola pendampingan untuk setiap anak asrama.
[2] Pendidikan karakter merupakan bentuk
kegiatan manusia yang
di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi
selanjutnya.Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan
diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju
kearah hidup yang lebih baik.bdk. https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_karakter#targetText=Pendidikan%20karakter%20merupakan%20bentuk%20kegiatan,kearah%20hidup%20yang%20lebih%20baik.
Baca Juga
>