MASA
DEPAN PENDIDIKAN DI ERA NEW NORMAL EDUCATION
Dunia
pendidikan sudah memasuki tahun ajaran baru, di tengah masa pandemi
Covid-19 yang belum juga berlalu. Di tengah tuntutan kurikulum, ada keselamatan
peserta didik, guru dan pelaku pendidikan yang harus tetap diutamakan. Untuk
itu, semua pihak perlu duduk berdampingan meski tidak dalam satu ruangan, guna
merumuskan solusi pendidikan ideal di era new normal dan mengajak semua elemen
berkontribusi dalam memberikan solusi.
Mungkin Anda pernah mendengar istilah ‘New
Normal’ yang kini marak dibicarakan orang. ‘New Normal’ digadang-gadang akan menjadi pola beraktivitas baru
yang akan diterapkan di tengah masyarakat. Bagaimana cara hidup baru ini
kemudian mempengaruhi aspek pendidikan? Pada saat itulah, istilah ‘New Normal Education’ muncul.
Saat
Anda berpikir tentang pendidikan di era new normal, mungkin Anda langsung
teringat dengan pembelajaran online yang kini menjadi salah satu
sarana terpopuler di kalangan pelajar Indonesia. Anda, teman Anda, anak Anda,
atau kerabat Anda mungkin sudah mencoba pendidikan melalui sarana online ini.
Mungkin Anda berpikir ini adalah puncak dari pendidikan di masa modern.
Perubahan besar yang Anda lihat secara jelas di era baru.
Namun,
apakah online learning kemudian menjadi satu-satunya perubahan besar
yang akan merubah tren pendidikan ke depannya?
Jawabannya: Tidak.
Perubahan besar lain dibutuhkan dalam New Normal Education.
Di
masa depan, pendidikan yang mungkin Anda kenal sekarang akan terus
berevolusi. New normal dapat
menjadi pelatuk yang menandakan dimulainya transisi ke era yang baru ini, yang
dapat terus secara permanen mempengaruhi bagaimana sekolah memberikan pelajaran
kepada murid-muridnya.
Nantinya,
kita tidak hanya akan berbicara mengenai kemajuan teknologi. Walau teknologi
memegang peranan besar dalam new normal education, terdapat 3 hal utama
yang dibutuhkan di era pendidikan baru untuk membuat kegiatan belajar mengajar
menjadi efektif.
Tugas
Anda adalah memperhatikan apabila kegiatan pembelajaran di era baru telah
memenuhi 3 hal utama tersebut. Apa saja 3 basis utama yang dimaksud?
1. Hubungan Antar
Manusia
Menurut Dr
Enio Ohmaye, Chief Experience Officer EF Education First, dari pengamatan yang
dilakukan kepada siswa-siswi berusia 5 tahun atau lebih, biasanya anak-anak
akan memberikan perhatian lebih dalam kegiatan belajar-mengajar saat ada
seseorang yang turut mendampingi mereka. Sebaliknya, kebanyakan anak tidak akan
peduli ketika mereka ditinggal sendiri.
Uniknya,
hal ini juga berlaku pada orang dewasa.
Fakta
tersebut membuktikan pentingnya koneksi antar manusia dalam pendidikan di
era new normal. Online learning identik
dengan kemandirian, sebuah kegiatan yang dilakukan ketika Anda belajar sendiri.
Namun, pada nyatanya Anda tetap memerlukan komunikasi dengan seseorang untuk
membuat kegiatan belajar mengajar menjadi efektif.
Berikut
tren pendidikan di masa depan yang dapat mengakomodir hal tersebut:
Mulai berhubungan dengan
orang-orang di seluruh dunia
Teknologi
dapat kita manfaatkan untuk belajar budaya dan terhubung secara langsung dengan
semua orang di dunia. Baik melalui jejaring sosial atau pertemuan digital.
Mengapa tidak memanfaatkan kemudahan ini sebagai pembelajaran mode baru di masa
depan?
Tingkatkan kemampuan literasi
secara digital
Sekolah
harus mengajarkan kepada para muridnya untuk meningkatkan kewaspadaan di
jejaring sosial. Banyak murid mendapatkan informasi yang salah karena mereka
tidak bisa membedakan yang buruk dengan tidak.
Menurut
penelitian, hanya 7% dari anak sekolah yang dapat membedakan situs yang
palsu(mengandung hoax) dengan yang tidak. Penelitian lain juga membuktikan
bahwa 40% orang biasanya hanya membaca berita melalui media sosial mereka,
dibanding mencari informasinya di situs berita terpercaya.
Pada
saat itulah, pengajar dan orang terdekat para siswa harus hadir untuk
mendampingi mereka dalam menjelajah Internet. Sebagai seorang pelajar, tentunya
hal ini sangat penting dalam menemukan informasi yang akurat di dalam era new
normal, bukan?
Rapikan jadwal kegiatan Anda
Saat
segalanya berpindah ke era digital, kita mungkin akan kesulitan dalam
menentukan agenda kita. Karena itu, tren baru di masa new normal adalah ketika
kita dapat merapikan jadwal kegiatan kita dan menggunakan waktu istirahat
sebaik-baiknya. Membicarakan hal ini dengan guru atau teman Anda adalah hal
yang sangat baik, sehingga jadwal Anda dapat tertata lebih rapi di era new
normal ini.
2. Pengalaman
Belajar yang Sesuai dengan Murid
Dengan teknologi, menerapkan sebuah sistem pendidikan yang khusus dirancang sesuai kebutuhan murid bukanlah hal yang mustahil. Teknologi dapat melakukan identifikasi mengenai tujuan belajar, preferensi hingga tahap perkembangan setiap anak. Walau mungkin hal ini belum serta merta diterapkan di sistem pendidikan new normal, di masa depan, teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap murid akan menjadi hal yang sangat penting.
Seperti
apa sistem pendidikan di masa depan yang kira-kira akan marak dipakai sesuai
pengalaman belajar yang sesuai dengan murid-murid? Anda bisa melihatnya di
daftar berikut.
Learning on Demand
Pada era baru pendidikan, setiap murid akan dapat memilih jenis pelajaran yang ingin mereka ambil.
Hal
ini telah dapat kita lihat dalam aplikasi pada gawai yang membuat setiap orang
dapat memilih apa saja yang ingin mereka pelajari dan lihat. Menurut penelitian
di Amerika, setiap orang rata-rata hanya menghabiskan 17 menit dari waktu
mereka untuk membaca, sedangkan pada saat yang sama mereka menghabiskan 5 jam
untuk menonton video.
Hal
ini menjadi pertimbangan bagi banyak sekolah untuk membangun sebuah sistem baru
yang lebih interaktif. Dengan cara ini, maka banyak siswa dapat menjadi lebih
tertarik untuk memilih topik yang ingin mereka pelajari.
Gamification
Menggunakan permainan atau game sebagai metode belajar telah terbukti efektif secara ilmiah. Dengan bermain, beberapa bagian dari otak kita juga akan bekerja dalam saat yang bersamaan. Permainan juga memberikan kita pengalaman dalam membuat kesalahan yang wajar ditemukan dalam sebuah proses pembelajaran, dan berkembang meningkatkan kemampuan diri setelahnya.
Selain
itu, dalam satu penelitian di Tiongkok, metode pembelajaran melalui game telah
terbukti meningkatkan tingkat kesuksesan orang-orang di beberapa bidang.
Bermain game memacu motivasi serta fokus mereka, karena aktivitas ini
dinilai menyenangkan dan kompetitif.
Artificial Intelligence
(Kecerdasan Buatan)
Pada tahun 2021, disebutkan bahwa tren penggunaan kecerdasan buatan(AI) dalam kegiatan belajar-mengajar di Amerika Serikat diperkirakan akan meningkat sebanyak 47.5% jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tren ini tentunya akan diikuti oleh negara-negara lain di seluruh dunia, saat AI berperan dalam bidang edukasi.
Penggunaan
AI dalam sekolah akan memiliki fokus pada penyesuaian pendidikan bagi setiap
pelajar. AI dapat digunakan untuk mendeteksi kelemahan dan kelebihan seseorang,
atau mengganti metode belajar siswa jika dirasa tidak cocok.
AI
diharapkan juga dapat membantu para guru untuk lebih fokus dalam memberikan
perhatian terhadap tiap murid. AI dapat digunakan untuk membantu menjawab
pertanyaan yang sederhana; ataupun menilai tugas para murid yang biasanya
menyita banyak waktu seorang guru.
3. Pembelajaran
yang Mendalam
Pembelajaran mendalam yang dimaksud dalam poin terakhir ini bisa berarti bahwa tren pembelajaran yang akan muncul ke depannya, harus dapat lebih menyerap ke dalam diri sang pelajar baik dalam segi konsep maupun emosional.
Contoh
paling awam dari hal ini adalah pembelajaran budaya dan bahasa baru. Teknologi
memungkinkan kita mempelajari dua hal ini bersama-sama dalam setiap subjek mata
pelajaran yang kita terima.
Kira-kira,
teknologi apa yang dapat kita manfaatkan untuk menjamin hal tersebut pada
masa new normal education? Virtual meeting mungkin merupakan
istilah yang akhir-akhir ini beredar di kalangan masyarakat, kegiatan ini
bahkan dapat berlangsung dengan menggunakan teknologi virtual reality yang
kini penggunaannya makin luas dari sebelumnya.
Di
masa depan, bahkan kita mungkin juga akan menemukan teknologi pengenal gerakan
dan suara digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang lebih
interaktif—atau virtual meeting dengan menggunakan 3D dan hologram.
Pemanfaatan
teknologi-teknologi tersebut dapat sangat membantu penyerapan materi yang lebih
mendalam bagi para siswa. Di sisi lain, teknologi yang terus berkembang dengan
pesat ini juga menuntut para siswa untuk dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang ada, dan meningkatkan kemampuan mereka sesuai yang
dibutuhkan oleh dunia di masa depan.
Sumber:
https://www.ef.co.id/englishfirst/kids/blog/new-normal-education-masa-depan-pendidikan/