Teknologi merupakan sarana yang diciptakan untuk mempermudah aktivitas manusia sehari-hari. Sebut saja, telepon genggam yang telah mempermudah manusia dalam berkomunikasi, pesawat terbang yang mempermudah manusia dalam menempuh jarak ribuan kilometer atau televisi yang membuat manusia bisa melepas penat dari rutinitas mereka sehari-hari. Sadar atau tidak, teknologi telah memiliki peran besar dalam kehidupan manusia saat ini.
Dalam tulisan ini, saya akan membahas peran dari teknologi yang telah menghiasi kehidupan manusia diseluruh dunia, termasuk Indonesia, yaitu komputer dan internet. Secara khusus, tulisan ini membahas mengenai peran dari teknologi terhadap proses belajar mengajar generasi milenial.
Apa Itu Generasi Millenial?
Saat ini, kata generasi millenial sudah tidak asing lagi di telinga kita. Mereka yang dikatakan termasuk generasi millenial adalah manusia yang lahir pada tahun 1980-2000. Generasi ini juga dikenal sebagai generasi Y, generasi digital atau generasi N. Generasi millenial dikenal dengan generasi pertama dimana terdapat komputer hampir disetiap rumah mereka. Seseorang yang masuk dalam kelompok generasi millenial merupakan generasi yang tidak bisa terlepas dari komputer/gadget/internet setiap harinya. Dapat dikatakan, kebutuhan mereka untuk mengakses internet bisa mengalahkan kebutuhan mereka untuk makan, tidur atau bermain. Beberapa hal di bawah ini dapat membedakan generasi millenial dengan generasi pendahulunya, yaitu :
1) Selalu terhubung dengan sosial media
2) Tidak bisa jauh dari gadget
3) Generasi yang terbuka dalam menerima perubahan
4) Lebih banyak mengakses informasi melalui media digital, bukan print out
5) Lebih banyak menaruh perhatian pada gambar, grafik, warna dan musik daripada text (tulisan)
6) Merasa enjoy mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus (multi-tasking)
Dengan membaca penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa generasi millenial merupakan generasi dimana keberadaan komputer dan internet sangat berpengaruh terhadap setiap sisi kehidupan mereka. Lalu bagaimana peran dari komputer dan internet (baca: teknologi) terhadap proses belajar mengajar generasi tersebut?
Teknologi sebagai media mendapat informasi materi pelajaran
Sekarang ini, bisa dikatakan hampir semua informasi yang kita butuhkan bisa kita dapatkan melalui internet. Dengan bermodalkan kata kunci yang ingin diketahui, kita hanya tinggal mengetik kata kunci tersebut pada mesin pencari dan beberapa detik kemudian kita bisa mendapat banyak alternatif situs/web/blog yang menyediakan informasi tersebut.
Hal tersebut juga berlaku untuk dunia pendidikan. Dengan melakukan browsing kita bisa menemukan banyak informasi materi pelajaran yang ada di sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Kenyataan ini membuat para pelajar dapat mengetahui lebih awal mengenai materi bahan ajaran mereka sebelum guru menerangkannya di sekolah.
Teknologi sebagai media untuk meng-explore pengetahuan
Sebagai sesuatu yang baru, keberadaan teknologi hendaknya disikapi dengan pandangan positif. Saat ini, banyak sekolah yang sudah menerapkan pola belajar mengajar yang baru untuk menyesuaikan diri dengan karateristik dari generasi millenial. Proses belajar mengajar yang awalnya hanya berlangsung satu arah, yakni guru menjelaskan materi pelajaran dari A-Z dan murid hanya mendengarkan dan mencatat, kini sudah berganti menjadi sistem belajar dua arah. Dalam hal ini guru bukan hanya bertindak sebagai pengajar, tapi juga sebagai fasilitator agar dapat memenuhi harapan siswa untuk mengetahui lebih dalam dan detail mengenai bahan yang sedang dipelajari.
Dalam proses belajar seperti ini, guru dapat membuat sebuah sistem belajar dimana para murid sebelumnya diharuskan mencari bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan, memahami materi tersebut di rumah dan kemudian membuat sebuah diskusi kecil di kelas. Metode seperti ini dapat membuat pelajar lebih memahami bagaimana kondisi nyata dari setiap bahan yang diajarkan dan bagaimana implikasinya terhadap kehidupan.
Teknologi sebagai perantara guru dan pelajar
Saat ini, dalam pertukaran informasi manusia tidak hanya dapat mengandalkan kondisi face-to-face alias harus bertemu dahulu baru bisa berkomunikasi. Kita bisa berkomunikasi melalui berbagai media, seperti email, SMS, Instant Messanger atau bahkan bertukar informasi melalui sosial media seperti facebook, twitter, instagram dan path. Generasi millenial menyukai hal tersebut. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh institusi pendidikan dalam menyebarkan materi bahan ajar atau tugas yang harus dikerjakan oleh para siswa-siswinya.
perkembangan internet juga telah membuat menjamurnya forum belajar gratis yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana belajar. Teknologi telah memudahkan segalanya, dengan adanya forum-forum atau situs-situs seperti ini, setiap orang bisa belajar dimanapun dan kapanpun (dengan syarat adanya jaringan internet).
Teknologi sebagai katalisator mutu pendidikan
Pada dasarnya, mutu pendidikan suatu institusi tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan fasilitas pendidikan, seperti komputer/laptop dan akses internet. Namun keberadaan fasilitas teknologi di dalam sebuah institusi pendidikan dapat mendorong siswa/i di dalamnya untuk aktif dalam mencari berbagai informasi terkait bahan ajar yang sedang mereka pelajari. Dengan aktifnya mereka meng-explore materi pelajaran yang ada membuat pengetahuan dan cara berpikir mereka semakin luas.
Ketika belajar dengan menggunakan metode belajar satu arah, siswa/i hanya menerima informasi atau pengetahuan dari satu sumber, yaitu guru mereka. Namun ketika mereka mencari hal tersebut di internet, mereka akan menemukan ratusan atau bahkan ribuan sumber untuk dapat membuka wawasan mereka.
Berbagai peran positif yang dihadirkan dengan adanya teknologi diharapkan dapat membuat sebuah lingkungan belajar mengajar yang kondusif. Khusus untuk generasi millenial yang sangat tergantung dan menyukai keberadaan komputer dan internet dalam setiap aktifitas mereka, perubahan pola dan sistem pengajaran yang memanfaatkan dua teknologi tersebut sangatlah diharapkan.
Oleh: Harlina Putri Utami, S.Pd.
Guru Bahasa Indonesia SMKN 57 Jakarta
Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Hamka