"Ah, kerjain tugasnya nanti aja, masih ada
banyak waktu." sebagai seorang pelajar, kamu pasti pernah mengatakan
kalimat semacam itu. Kamu menunda-nunda tugas yang seharusnya dikerjakan
sesegera mungkin, ketika waktu pengumpulan tugas sudah dekat, barulah muncul
rasa panik dan rasa tergerak untuk mengerjakan tugas. Dalam dunia psikologi,
perilaku seperti tadi disebut dengan istilah prokrastinasi. Yuk, kita bahas
lebih lanjut mengenai prokrastinasi!
APA ITU
PROKRASTINASI?
Prokrastinasi merupakan perilaku menunda-nunda
pekerjaan atau tugas selama beberapa hari ke depan, biasanya seseorang yang
melakukan prokrastinasi ini bertujuan agar dapat melakukan kegiatan lain yang dirasa
lebih menyenangkan, seperti menonton film, bermain dengan teman, atau bahkan
hanya sekadar berselancar di sosial media. Nah, jika kamu sering melakukan hal
itu, maka kamu dapat disebut sebagai seorang prokrastinator.
Prokrastinasi berasal dari bahasa latin "pro"
yang berarti bergerak maju dan "crastinus" yang berarti keputusan
hari esok. (Wyk, 2004).
MENGAPA
PROKRASTINASI DAPAT TERJADI?
Tidak hanya untuk melakukan kegiatan yang lebih
menyenangkan, prokrastinasi dapat terjadi karena banyak faktor lho.
teman-teman. Faktor tersebut ada yang berasal dari diri sendiri dan ada juga
yang berasal dari lingkungan sekitar, sama halnya seperti penelitian yang telah
dilakukan oleh Fauziah (2015) yang menyatakan bahwa terjadinya prokrastinasi
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
1. Faktor Internal
Faktor internal ini berasal dari dalam diri
seseorang, yang pertama adalah faktor fisik, contohnya seperti merasa lelah dan
ngantuk. Ketika kamu sedang dalam kondisi tersebut, tentunya kamu akan lebih
mengutamakan beristirahat dibanding mengerjakan tugas, kan?
Lalu yang kedua adalah faktor psikis, contohnya
seperti tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, kurang memahami materi
pembelajaran, merasa malas karena kurang motivasi belajar, tidak mampu mengatur
jadwal kegiatan, tidak memiliki minat yang cukup terhadap suatu materi
tertentu, dan sedang dalam mood yang buruk.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari
luar atau dari lingkungan seseorang. Pertama, tidak ada fasilitas untuk mengerjakan
tugas, seperti laptop yang sedang rusak, jaringan internet yang buruk, kuota
habis, dan sebagainya. Kedua, sumber referensi untuk mengerjakan tugas bersifat
terbatas dan sulit untuk dicari. Ketiga, jangka waktu pengumpulan yang lama,
kamu menjadi menyepelekan tugas karena merasa masih memiliki banyak waktu.
Keempat, kamu memiliki kesibukan lain di luar bidang akademik. Kelima, jumlah
tugas yang sangat banyak, membuat kamu bingung harus mulai mengerjakan dari
mana.
DAMPAK BURUK
DARI PROKRASTINASI
Saat kamu sedang menuntut ilmu, kamu pasti
diharuskan untuk dapat mengerjakan tugas sebagai tanda bahwa kamu sudah
memahami materi yang diajarkan. Akan tetapi, apa jadinya jika kamu melakukan
prokrastinasi? tentunya kamu akan merasa stres karena selalu memikirkan tugas
yang belum selesai. Di sisi lain, teman-temanmu sudah selesai mengerjakannya,
kamu pun jadi berpikir "Ada yang salah, ya, sama aku? kenapa mereka bisa
mengerjakannya, sedangkan aku kesusahan?". Pemikiran tersebut akan membuat
kamu merasa lebih stres. Didukung juga oleh pendapat Sharma dan Kaur (2011)
yang menyatakan bahwa prokrastinasi dapat menyebabkan stres akademik.
Semakin banyak kamu melakukan prokrastinasi, semakin
banyak juga emosi negatif berupa stres yang kamu dapatkan. Menurut Triyono dan
Khairi (2018), apabila emosi negatif itu terus menerus bertambah, maka kamu
akan kesulitan untuk mengelolanya dengan baik.
Dampak dari prokrastinasi ini seperti lingkaran
setan, ketika kamu melakukannya, kamu akan stres, stres membuatmu kehilangan
fokus belajar, lalu kamu jadi kesulitan ketika mengerjakan tugas dan akhirnya
malah melakukan prokrastinasi lagi.
CARA MENGATASI
PROKRASTINASI
Setelah mengetahui dampak buruk dari prokrastinasi
tadi, apakah kamu masih mau melakukannya? Usahakan jangan, ya!
Lalu apakah prokrastinasi dapat diatasi? Tenang saja
teman-teman, setiap permasalahan pasti mempunyai solusi. Berikut ini adalah
cara mengatasi prokrastinasi menurut Gunarya (2011):
1. Menelaah sikap diri terhadap tugas
Kamu dapat berdialog dengan diri sendiri untuk
mengetahui apa yang menyebabkan kamu melakukan prokrastinasi. Apabila sudah
mengetahui masalahnya, cobalah perlahan-lahan untuk menyelesaikan masalah
tersebut, ceritakanlah pada orang-orang terdekatmu, seperti keluarga dan teman.
2. Menyelaraskan diri dengan tugas
Ketika kamu mendapatkan tugas yang membutuhkan waktu
lama dalam penyelesaiannya, cobalah untuk membagi tugas tersebut ke dalam
beberapa bagian kecil, tentukan juga batas waktu penyelesaian pada setiap
bagian sehingga tugas dapat terkelola dengan baik.
3. Menghindari perasaan terbebani
Sesudah membagi tugas tadi ke dalam bagian-bagian
kecil, kamu hanya perlu fokus pada bagian yang sedang dikerjakan saja agar
perasaan terbebani dapat berkurang.
4. Menghindari sikap "perfectionist"
Tanamkan dalam hati dan pikiran bahwa sebagai
seorang pelajar, kamu hanya perlu mengusahakan yang terbaik, kamu tidak
dituntut untuk mengerjakan tugas dengan sempurna tanpa kesalahan sedikit pun.
5. Memperhatikan hal-hal berikut
- Kamu harus mengendalikan hal-hal yang dapat
mengganggu penyelesaian tugas.
- Jangan menunggu kemunculan rasa mau mengerjakan
tugas, kamu dapat memulai dari langkah-langkah kecil.
- Tidak mengizinkan alasan apa pun yang membuatmu
tidak memulai atau berhenti menyelesaikan tugas, kecuali hal yang bersifat
penting.
6. Monitoring pola perilaku secara sadar
Catatlah kemajuan penyelesaian tugas, kamu dapat
melakukannya dengan memberi check mark pada daftar tugas yang sedang dikerjakan.
7. Memberi apresiasi kepada diri sendiri
Saat tugasmu sudah selesai, jangan lupa untuk
memberi diri sendiri sebuah reward atau imbalan. Hal-hal kecil saja sudah
cukup, seperti memakan sesuatu yang disukai, membaca novel, atau beristirahat.
8. Mengembangkan respek diri
Selalu menjaga dan merawat respek diri sehingga kamu
tidak terperangkap dalam masa lalu atau masa depan. Syukuri setiap momen yang
sedang terjadi di masa kini.
Dengan demikian, sudah sepatutnya aku, kamu, dan
kita semua yang memiliki peran sebagai pelajar harus berusaha untuk menang
melawan sikap prokrastinasi. Mungkin tidak mudah, akan ada berbagai macam
gangguan. Tapi, jika kita memiliki keinginan yang kuat dan selalu berusaha,
kita pasti berhasil mewujudkannya. Semangat untuk para pelajar!
DAFTAR PUSTAKA
Ramadhan, R. P., Winata, H. (2016). Prokrastinasi
Akademik Menurunkan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen
Perkantoran, 1 (1), 154-159.
Fauziah, H. H. (2015). Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan
Gunung Djati Bandung. Jurnal Ilmiah Psikologi, 2 (2), 123-132.
Triyono. Khairi, A. M. (2018). Prokrastinasi
Akademik Siswa SMA (Dampak Psikologis Dan Solusi Pemecahannya Dalam Perspektif
Psikologi Pendidikan Islam). Jurnal Al Qalam, 19 (2), 58-74.
Gunarya, A. (2011). Teknik Menangani Prokrastinasi. Basic
Study Skills UNHAS, 1-6