Kondisi otak
seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor genetika dan lingkungan. Orang yang
cerdas, akan memiliki kecenderungan besar utuk memiliki keturunan yang cerdas
pula(faktor genetik). Namun jangan abaikan faktor lingkungan tersebut, terdiri dari
faktor Nutrisi dan Stimulasi.
Ayah Bunda, apa yang Anda harapkan ketika memiliki anak? Semua
orang tua tentu menginginkan anak yang cerdas, berhasil di sekolah, dan
akhirnya bisa mandiri dan sukses dalam hidup. Anda pun kemudian merencanakan
menu yang sehat, lingkungan, atau sekolah terbaik untuknya. Anda ingin berhasil
mendidik dan mengasuhnya agar ia sukses dalam hidup.
Ada
hal penting yang perlu diperhatikan agar Anda bisa membentuk anak Anda menjadi
pribadi yang positif mandiri, dan sukses, yaitu mengasuh anak Anda berdasarkan
perkembangan otaknya.
Mengapa orang tua perlu mengetahui tahapan
perkembangan otak anak?
a)
Karena otak
adalah organ paling penting dan paling kuat pada manusia. Dengan otak, seorang
anak bisa merasa,berpikir, memiliki perasaan ingin tahu, dan belajar.
b)
Pada tahun
pertama kehidupan manusia, otak berkembang tiga kali lipat. Kemudian sampai
menjelang umur 6 tahun, otak anak berkembangan sangat pesat dibandingkan pada
periode lain dalam hidupnya.
c)
Perkembangan
otak pada usia dini ini berdampak besar pada kemampuan anak untuk belajar dan
berhasil di sekolah serta perjalanan hidupnya.
Bagaimana Otak Berkembang
Pertumbuhan dan
perkembangan otak akan menjadi optimal jika anak sehat, gizinya cukup dan
mendapatkan stimulasi yang tepat sesuai dengan kelompok usia anak.
Menurut istilah biologi
otak, jika jumlah sinapsnya semakin banyak maka semakin cerdas pula seseorang.
Pertautan cabang dendrit, atau dendrit dengan akson akan membuat otak menjadi
rumit. Semakin rumit pertautan tersebut, semakin cerdaslah orang tersebut.
Setiap stimulasi dan
pengalaman yang dialami anak akan membentuk sambungan baru antarneuron, yang
disebut dengan sinaps. Jika anak memperoleh stimulasi atau pengalaman serupa
selama beberapa kali maka sinapsis akan menjadi permanen. Hal ini pulalah yang
menjadi dasar untuk mengulang-ulang pembelajaran kepada anak pada masa usia
dini.
Stimulasi, pada
prinsipnya dapat dilakukan hingga usia berapapun. Bahkan, jangan pernah
berhenti menstimulasi otak, meskipun kita sudah tua sekalipun. Menghentikan
stimulasi akan membuat sinaps yang terbentuk menjadi lepas. Pikun, adalah salah
satu efeknya. Stimulasi pada prinsipnya menjadikan senantiasa belajar.
Senantiasa belajar akan menjadikan otak senantiasa terasah dan kita terhindar
dari kepikunan. Akan tetapi, masa Golden Age memilki keistimewaan.
Yakni pada anak – anak usia satu sampai tiga tahun. Pada saat itu otak
benar – benar peka terhadap rangsangan dari lingkungan, sehingga pada masa
inilah yang paling tepat untuk menstimulasinya. Pada saat tersebut, otak
menyimpannya dengan sangat baik dalam memorinya.
Seiring pertumbuhan
anak, otak mulai mengadakan pemangkasan sinapsis, terutama untuk bagian yang
tidak/sedikit sekali distimulasi.
Peran Penting orang tua mengetahui dan
menerapkan pengasuhan berdasarkan perkembangan otak anak
Bayangkan sebuah pohon.
Bagaimana pohon itu nantinya bisa tumbuh dan berbuah lebat? Pertama-tama kita
perlu tahu supaya kokoh, pohon itu harus punya akar yang kuat. Dalam hal ini
otak bisa diumpamakan akar. Akar yang kuat akan menunjang perkembangan tanaman
itu selanjutnya.
Pengasuhan anak
berdasarkan perkembangan otak itu ibarat kita menguatkan akar atau membuat
fondasi yang kokoh. Jika sejak dini otak distimulasi sesuai perkembangannya,
anak akan mengalami kemajuan yang pesat sehingga masa depannya pun lebih baik.
Anak yang kurang
mendapat stimulasi otak, perkembangannya akan terhambat. Hal ini berdampak pada
masa depannya karena kerusakan otak sejak dini lebih sulit diperbaiki.
Lebih baik meluangkan
waktu dan usaha memberikan stimulasi otak sejak dini daripada harus
memperbaikinya kelak saat anak sudah besar/dewasa.
Anak yang mendapatkan
stimulasi sesuai perkembangan otaknya akan lebih sukses di sekolah, pekerjaan,
dan rumah tangga. Dengan demikian, kita ikut mencetak generasi yang akan
menjadi warga negara yang kreatif, mandiri, dan positif.
Stimulasi yang dimaksud
disini adalah suatu aktivitas atau interaksi antara orang tua/pengasuh dengan
anak yang dapat membantu perkembangan otak.
Kunci keberhasilan pengasuhan
berdasarkan perkembangan otak
Interaksi antara anak
dan orang tua Misalnya, orang tua dan anak terlibat dalam permainan yang sama
sambil melakukan komunikasi dua arah yang membantu kemampuan berpikir kritis
anak. Jadi, orang tua bukan sekedar menemani anak yang sedang bermain.
Merespon dengan
kata-kata,sentuhan, atau sikap yang positif terhadap perilaku anak. Misalnya,
ketika anak menangis, orang tua memeluk anak untuk menenangkan dan memberikan
rasa aman kepada anak. Dengan demikian, akan memperkuat sambungan saraf yang
terbentuk di otak anak.