1000 MAKNA BUNGA KAMBOJA
Salah satu jenis bung kamboja merah di taman D'Numb Park (D'Numb Boarding HOuse) |
Klasifikasi dan
Morfologi
Kemboja
atau yang lebih dikenal dengan Kamboja atau Semboja masuk klasifikasi sebagai
genus Plumeria. Pohon dan bunga ini lebih sering dijumpai di pekuburan atau
pemakaman sehingga sering disebut sebagai bunga kuburan atau pohon kuburan. Kamboja
memiliki bentuk pohon biasa seperti pohon pada umumnya dengan daun jarang namun
tebal. Bunganya yang harum sangat khas dengan mahkota berwarna putih hingga
merah keunguan, biasanya lima helai. Mengenai kenapa berjumlah lima ini tidak
ditemukan alasannya. Namun bukan berarti tidak mungkin jika jumlah kelopaknya kurang
dari lima atau lebih dari lima. Bunga dengan empat atau enam helai mahkota oleh
masyarakat tertentu dianggap memiliki kekuatan gaib. Yah, memang begitulah
manusia, sedikit sedikit dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat gaib. Tapi kita
tetap harus menghargai perbedaan-perbedaan kepercayaan seperti contoh diatas.
Perlu
diketahui, meskipun sering disebut dengan bunga kamboja, bunga ini tidak
memiliki keterkaitan dengan negara Kamboja loh yaa... Sebetulnya, nama sebutan
bunga ini adalah kemboja (pakai huruf ‘e’). Namun entah mengapa masyarakat
lebih familiar dengan kamboja (pakai huruf ‘a’). Tumbuhan ini berasal dari
Amerika Tengah. Disebut dengan nama latin plumeria karena nama Plumeria
diberikan untuk menghormati Charles Plumier (1646-1706), pakar botani asal
Perancis.
Filosofi Hindu
Berdasarkan
filosofi Hindu, pohon kamboja di Bali berbunga pada sasih
kapat (bulan purnama ke empat) yang merupakan bulan baik. Bunga tersebut
juga dianggap sebagai “sari alam”, jadi bunga kamboja dapat diartikan sebagai
sari alam yang membawa pencerahan dan sari-sari kebaikan.
Bunga
kamboja dan masyarakat Bali memiliki keterkaitan yang sangat erat bahkan tidak dapat
dipisahkan. Kalau Anda berwisata ke Bali dan melihat di berbagai sudut kota tumbuh
pohon kamboja terutama di Pura, Anda tak perlu heran. Silahkan saja
menginjakkan kaki di Pura Ulun Danu, Pura Gelgel, Pura Tanah Lot, dan Pura Besakih, untuk
melihat betapa tumbuhan bunga kamboja sangat dirawat.
Adakah Makna Tersendiri
?
Apa
sih makna bunga dalam ritual sakral ketika umat Hindu melaksanakan upacara
pemujaan? Bunga kamboja digunakan untuk menunjukkan kesucian hati saat memuja
Sang Hyang Widi Wasa serta sinar suci-Nya, para leluhur dan para Rsi (guru
dalam bidang spiritual).
Kenapa
dari sekian banyak jenis bunga kamboja, kamboja dengan warna kelopak putih dan
semburat kuning yang paling banyak dijadikan ikon atau identitas Bali?
Pertanyaan ini kemudian terjawab dengan makna dari warna putih dan kuning itu
sendiri. Dalam kepercayaan pemeluk Hindu, warna putih merupakan simbol memuja
Hyang Widhi dengan sebutan Iswara yang memiliki kekuatan seperti Badjra yang memancarkan
sinar berwarna putih (netral). Sedangkan warna kuning merupakan simbol memuja
Hyang Widhi dengan sebutan Mahadewa atau Dewa Siwa yang memiliki kekuatan
nagapasa yang memancarkan sinar berwarna kuning. Nah, dari sini didapati bahwa
mayoritas orang Bali merupakan penganut Hindu-Siwa.
Sebenarnya
selain bunga kamboja, ada bunga lain yang bisa digunakan untuk upacara
menggantikan bunga kamboja, yang penting bunga-bunga terpilih tersebut
mewakili warna-warna putih, merah, hitam atau kuning. Bunga berwarna
merah merupakan simbol untuk memuja Hyang Widhi dengan sebutan Brahma, memiliki
kekuatan seperti gada yang memancarkan sinar warna merah. Sedangkan bunga
berwarna hitam, merupakan simbol untuk memuja Hyang Widhi dengan sebutan Wisnu,
yang memiliki senjata cakra dan memancarkan sinar berwarna hitam.
Seberapa Besar Peran Kamboja
di Bali?
Bunga
kamboja memiliki dua peranan penting dalam agama Hindu, yakni sebagai simbol
Dewa Siwa dan sebagai sarana sembahyang semata. Sebagai simbol Dewa Siwa, bunga
diletakkan tersembul pada ujung kedua telapak tangan yang dicakupkan pada saat
menyembah. Setelah selesai menyembah, bunga biasanya ditajukan di atas kepala
(rambut) atau diselipkan di telinga. Sebagai sarana sembahyang, bunga dipakai
untuk mengisi upacara atau sesajen yang akan dipersembahkan kepada Tuhan atau
roh suci leluhur.
Tidak
diragukan lagi bahwa kamboja adalah bunga favorit untuk persembahan di Bali. Hampir semua masyarakat
Bali yang masih kental dengan nilai-nilai tradisional menjadikan bunga kamboja
sebagai identitas diri mereka sebagai warga Bali. Seperti pada kebanyakan
wanita di Bali yang menyelipkan bunga kamboja di telinga mereka atau
menggunakannya sebagai aksesoris di rambut mereka. Selain itu, hampir semua
tari tarian asal Bali salalu memakai aksesoris bunga kamboja untuk mempercantik
penari mereka. Gambar bunga kamboja juga sangat sering dijumpai di berbagai
macam produk oleh-oleh dari Bali seperti pada baju, hiasan rambut, makanan, dan
tentunya masih banyak lagi. Bagi Anda yang sudah pernah ke Bali tentu akan
mengiyakan hal tersebut. Dan yang paling
utama adalah bunga kamboja juga mendominasi isi dari sesaji yang dipersembahkan
masyarakat hindu Bali pada Sang Hyang Widi Wasa serta sinar suci-Nya, para
leluhur dan para Rsi (guru dalam bidang spiritual).
Tahukah
Anda? Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa Bunga Kamboja sebagai makanan
roh, maka dari itu banyak terdapat di kuburan. Lantas bagaimana dengan di Bali
jika bunga kamboja tersebut makanan para roh?
Menurut
Kepercayaan di Bali, Pura selain tempat memuja Tuhan juga sebagai tempat memuja
roh roh leluhur yang sudah disucikan lewat prosesi upacara pembakaran mayat
(ngaben) dan prosesi pembakaran badan halus (nyekah). Roh-roh suci ini biasanya
distanakan di pura keluarga, jadi masuk akal juga bunga kamboja ini sebagai
makanan roh sehingga pohon kamboja sering dijumpai di areal pura. Para
dewa juga dimasukkan kedalam golongan roh suci, begitu juga Tuhan sendiri dalam
Budaya Bali sering disebut sebagai Roh yang Utama (Purushottama) yang merupakan
sumber dari segala roh.
Habis Manis Sepah
Dijual
Sering
kita dengar peribahasa, “Habis manis sepah dibuang” yang artinya setelah
memperoleh manfaat (manisnya) suatu hal setelah itu diacuhkan begitu saja
(dibuang). Sayangnya, peribahasa ini tidak berlaku untuk bunga kamboja di Bali.
Di Bali, selain sebagai makanan roh, bunga kamboja juga sebagai sumber penghidupan.
Harga bunga kamboja segar ketika hari raya biasanya merangkak naik dan
memberikan kesejahteraan bagi para petani bunga berhubung banyaknya permintaan.
Dan yang lebih mengejutkannya lagi, akhir-akhir ini bunga kamboja keringpun
yang berjatuhan yang biasanya tidak dipakai untuk sarana upacara laku keras
dengan harga yang menggiurkan diatas Rp. 100.000,- per kilo. Wow! harga yang
begitu fantastis untuk bunga kering yang biasanya hanya dinilai sebagai sampah.
Banyak yang berlomba-lomba menjual bunga kamboja kering karena harganya
yang begitu menjanjikan untuk dapat hidup sejahtera dan harga ini terus
merangkak naik. Dari berbagai sumber, bunga kamboja kering ini selain dipakai
untuk bahan baku minyak wangi, bahan baku lulur spa, kosmetik, dan bahan
baku dupa serta yang lainnya. Tidak hanya digunakan di Indonesia, kamboja
kering ini juga diekspor ke Korea, Taiwan dan China untuk keperluan yang
sama yang menjadikan bunga kamboja ini sebagai komoditi yang bernilai ekonomis.
Jadi boleh lah jika kita buat peribahasa baru khusus bunga kamboja ini yaitu,
“Habis Manis Sepah Dijual”.
Kesimpulan
Nah,
setelah Anda membaca artikel kami tentang Kamboja, Si Kembang Seribu Makna,
Identitas Pulau Dewata yang cukup panjang ini
rasanya perlu adanya kesimpulan yang akan semakin manambah kepahaman
Anda tentang bunga identitas Bali ini. Dapat disimpulkan bahwa bunga kamboja
dan Bali benar-benar tidak dapat dipisahkan, bahkan sudah menjadi identitas.
Hal tersebut karena adanya keterkaitan antara kepercayaan orang Bali yang
mayoritas menganut agama Hindu dengan makna dari bunga kamboja itu sendiri. Hal
tersebut menjadikan bunga kamboja memiliki peran yang dominan dalam agama Hindu
terutama dalam upacara persembahyangan. Mengenai kenapa bunga kamboja dengan
kelopak putih dan semburat kuning lebih sering kita jumpai pada produk-produk
asal Bali bahkan menjadi identitas Bali, ini karena mayoritas orang Bali
menganut kepercayaan Hindu-Siwa. Seperti yang sudah kami ulas diatas bahwa
warna putih merupakan simbol memuja Iswara dan warna kuning merupakan simbol
memuja Dewa Siwa.
Daftar Pustaka
http://panduanwisata.id/2014/11/11/makna-bunga-kamboja-dalam-upacara-umat-hindu/Baca Juga
>
Tags:
D'NUMB PARK