BUKU JURNAL DAN BUKU KAS KEUANGAN PRIBADI
UNTUK ANAK ASRAMA D’NUMB
Contoh buku pengalaman harian (jurnal) |
I. BUKU JURNAL
(Harian)
Buku
harian ternyata sudah ada sejak zaman dulu. Pertama kali buku harian dibuat
yaitu pada tahun 1963 – 1703 oleh seorang administrator angkatan laut. Dan
sekarang buku harian tersebut ada di Magdalene College, Cambridge.
Mungkin
ada sebagian dari kita yang masih bertanya, apa sih manfaat membuat buku
harian? Bagaimana cara membuatnya dan media apa saja yang bisa kita gunakan?
Wajar, hal ini karena buku harian tidak begitu popular serta masih dianggap
remeh oleh sebagian orang.
Apa
itu buku harian? Buku harian atau dalam bahasa Inggris Diary yaitu buku yang berisi tentang catatan pribadi, berupa
tulisan perasaan atau bisa berupa pengalaman hidup. Buku harian juga bisa
berisi tulisan tentang cerita karangan sendiri, inspirasi dan semacamnya.
Sebelum
adanya internet, orang membuat buku harian lewat secarik kertas. Berbeda dengan
sekarang, banyak sekali media yang bisa kita gunakan untuk membuat buku harian.
Apa
sih manfaat membuat buku harian?
Banyak
sekali manfaat yang bisa kita dapatkan dengan menulis buku harian, atau membuat
journal harian. Semua tidak bisa disebutkan satu persatu. Akan tetapi, berikut
ini ada beberapa manfaat yang saya kira menarik untuk diketahui. Apa saja?
Berikut ulasannya.
Buku harian dapat membangun
kebiasaan menulis. Dengan terus rutin menulis dapat membuat kemampuan menulis
Anda menjadi semakin tajam. Berapa pun jumlahnya, asalkan rutin. Misal satu
halaman atau beberapa halaman. Yang penting rutin, hal ini dapat memberikan
dampak yang baik bagi skill menulis Anda.
Membuat catatan buku harian atau
jurnal harian dapat membuat kita menjadi lebih kreatif. Sebagai contoh kita
membuat catatan tentang ide yang muncul, membuat beberapa jadwal pekerjaan
untuk minggu depan, mencatat pengalaman saat liburan. Dengan membuat catatan
seperti ini, dapat membuat seseorang menjadi lebih kreatif. Mengapa? Ketika
membaca ulang, Anda dapat menjaga ide tersebut untuk dikerjakan. Bahkan bisa
menyimpulkan suatu ide brilian.
Membuat buku harian bisa membuat
Anda menjadi lebih menghargai waktu. Anda bisa menulis ketika ada waktu luang,
seperti sambil mendengarkan musik, sambil duduk santai dsb.
Menulis jurnal dapat membuat kita
jago melihat dari berbagai sudut pandang. Karena kita bisa membaca kembali
catatan – catatan yang telah lalu. Kebiasaan analisis seperti ini dapat membuat
daya perspektif menjadi semakin meningkat.
Menambah wawasan, ya, menulis buku
harian ternyata dapat menambah wawasan. Anda dapat belajar dari pengalaman masa
lalu. Apalagi buku harian ditulis berdasarkan pengalaman – pengalaman Anda.
Catatan tersebut tentu tersimpan. Ketika Anda membacanya, Anda dapat menambah
wawasan dan menjadi lebih bijaksana.
Membuat buku harian dapat menjadikan
ide – ide Anda tercatat dengan baik. Anda dapat menganalisa ulang ide tersebut.
Mana yang patut untuk dikerjakan atau direvisi.
Sebenarnya masih banyak. Seperti
pada bidang kesehatan, menulis buku harian dapat membantu psikologis Anda
menjadi lebih baik. Anda bisa menulis tentang luahan perasaan. Karena menulis
dapat menjadi media untuk curhat. Ya walaupun kadang diary bentuk curhat
seharusnya bersifat privasi dan tidak dipublikasikan. Oleh karena itu, buku harian memang
lebih popular dikalangan wanita. Sebaliknya, bagi laki – laki lebih cenderung
ke jurnal. Yakni catatan buku kecil, bisa berupa catatan ide, list pekerjaan,
mind map dan sebagainya.
Apa saja media yang bisa digunakan?
Berbeda dengan zaman dahulu sebelum
ada internet. Orang membuat buku harian lewat media kertas. Ada beberapa
kelebihan dengan metode alat tulis biasa. Ketika menulis dengan tangan ternyata
lebih memberikan dampak yang baik. Metode belajar visual dan kinestetik lebih
bekerja ketimbang mengetik.
Walaupun demikian, membuat buku
harian tak harus dengan media kertas biasa. Sekarang zamannya sudah canggih.
Kita bisa memanfaatkan berbagai macam media teknologi yang ada sekarang ini.
Anda bisa membuat buku harian lewat
ponsel yang Anda miliki, lewat media laptop atau menggunakan blog pribadi dan
lain sebagainya.
Berikut ini beberapa jenis buku
harian menurut media yang digunakan.
Buku harian dibuat dengan
menggunakan perangkat elektronik seperti laptop atau komputer. Anda bisa
menulis buku harian di Microsoft Word, Notepad, dan aplikasi lainnya. Jika
menggunakan media elektronik seperti ini, Anda harus menjaga file agar tak
terhapus atau hilang saat Install ulang komputer. Selalu sediakan backup atau
bisa dengan menggunakan link pada drive online.
Buku harian ditulis dengan
menggunakan media alat tulis biasa seperti buku. Model ini biasanya sangat
popular dikalangan wanita. Apalagi yang sedang jatuh cinta, biasanya buku
harian cepat penuh, lengkap banget isinya. hehehe
Buku harian dibuat dengan
menggunakan media blog. Nah kalau yang satu ini memang harus profesional. Anda
harus bijak ketika ingin menulis artikel yang dikonsumsi publik. Patuhi aturan
yang ada.
Saat awal trend blog muncul, blog
lebih cenderung digunakan untuk catatan diary. Berisi unek – unek dan curhat.
Berbeda dengan sekarang, blog telah berubah trend menjadi ladang informasi yang
bermanfaat. Menjadi media untuk share ilmu yang dapat membantu orang lain,
bahkan bisa menjadi ladang bisnis yang sangat menguntungkan ketika blog
mendapatkan visitor yang banyak.
Buku harian yang berisi curhat
memang bisa dibilang lebih banyak diminati oleh kalangan wanita. Para cowok
biasanya lebih suka hal yang logis dan praktis dan jika mencatat pun lebih suka
ke pencatatan jurnal. Jurnal kegiatan atau ide – ide outline yang perlu untuk
mengembangkan bisnis yang dijalankan.
Itulah tadi beberapa manfaat dan
pengertian tentang buku harian. Yang penting, Anda dapat menulis hal yang
bermanfaat. Dapat memberikan perubahan yang positif bagi diri Anda.
II. BUKU KAS
KEUANGAN PRIBADI
Orang
tua memainkan peranan penting dalam membentuk perilaku mengelola keuangan
pribadi anak-anaknya. Tabiat remaja yang memang masih sangat bergantung dan
telah terbiasa meminta uang kepada orang tua tentu membuat para orangtua
tak mudah dalam hal memberi nasihat, bahkan ketika mereka sudah mendekati usia
dewasa. Namun bukan berarti tindakan menasihati ini harus dilupakan.
Sebaliknya, harus dipaksa dan dikasih arahan sedini mungkin.
Hal
itu musti dilakukan tentu agar ketika dewasa kelak; usia 20 misalnya, sang
remaja, bahkan anak-anak, mampu mengatur dan mengelola keuangannya sendiri.
Bukankah orangrua akan sangat bahagia ketika bisa melihat sang anak cakap dalam
hal mengatur pemasukan dan pengeluaran uang mereka?
Kesimpulannya;
alangkah baik ketika orangtua sedini mungkin mampu membantu anak dalam hal
mempersiapkan metode pengelolaan keuangan pribadin. Dan di bawah ini adalah 3
langkah bagi remaja agar mampu mengatur pun mengelola keuangannya dengan baik.
1.
Berbagi Tanggung Jawab dalam Mengelola Keuangan Pribadi
Berbagi
tanggung jawab dan memberi kebebasan bagi remaja dalam mengelola keuangan
pribadi menjadi pelajaran berharga. Artinya ada pendidikan dari orangtua
kepada anak, bahwa mereka tak boleh sebatas menghabiskan apa yang mereka
terima. Contoh sederhana yang bisa ditempuh dalam berbagi tanggungjawab itu
adalah membuat pembukuan sederhana tentang pemasukan
dan pengeluaran.
Orangtua
bisa memberikan sejumlah uang saku bulanan. Biarkan anak remajanya
mengatur sendiri pengeluaran sesuai kebutuhan. Ajarkan pula mengenai
membikin anggaran untuk menjaga keluar masuknya uang.
Yang
menjadi bagian terpenting dari berbagi tanggung jawab perihal pengelolaan
keuangan adalah pada saat orangtua tak mudah memberikan uang tambahan saat
anak remajanya kehabisan uang di tengah jalan. Lebih baik mereka belajar
dengan cara yang sulit saat ini, ketimbang kelak saat pengeluaran sudah
begitu banyak sehingga bisa menyebabkan bermasalah dengan hutang.
Remaja
mulai usia 15 – 17 tahun yang saat ini telah familiar mengoperasikan internet
di smart-phone dilatih untuk bertanggung jawab
mengelola keuangan, salah satu caranya misalnya dengan memanfaatkan
aplikasi pembukuan sederhana, buku kas online AKUN.biz
2.
Mengelola Keuangan Pribadi dengan Memberi Contoh Tepat
Bagaimanapun
remaja tetap tak jauh dari kebiasaan orangtuanya, termasuk dalam hal mengatur
dan mengelola keuangan pribadi. Ketika orang tua merupakan sosok bertipikal
hemat, remaja dan anak-anaknya tentu tak akan jauh berbeda, sama-sama menjadi
sosok hemat. Sebaliknya, bagi orang tua yang memiliki
tabiat royal alias boros dan kerap membeli hal tidak penting,
tentu anak-anaknya juga akan cenderung mengikuti jejak keborosan
orangrtuanya tersebut.
Satu
pelajaran berharga yang bisa dibagikan terhadap remaja adalah
mengembangkan kebiasaan menabung yang merupakan bagian penting kehidupan
orang dewasa. Pentingnya menabung itu bisa ditambah dengan tak
membiasakan diri membeli barang yang dibutuhkan. Hal ini akan
mendorong remaja untuk menyisihkan sedikit uang setiap minggu.
Ke
depan, uang tersebut tentu sangat berguna. Misalnya dipakai membeli sepatu
baru, atau bisa jadi disisihkan untuk perencanaan jangka panjang. Membeli
rumah, berinvestasi, modal usaha, dan lain sebagainya. Karena tanpa tindakan pendampingan
semacam itu, besar kemungkinan anak-anak dan remaja tidak dapat mencapai
tujuannya.
Contoh Buku Kas Keuangan Pribadi |
Baca Juga
>