"Februari" ASRAMA D'NUMB BERSAHABAT DENGAN ALAM PANTAI

REFRESHING DI PANTAI MOTADIKIN
(Komunitas Asrama D'Numb)


Minggu, 16 Februari 2020, merupakan hari yang sangat spesial bagi anak-anak asrama D'Numb karena adanya kegiatan piknik bersama di pantai Motadikin. Setelah perayaan Ekaristi di Gereja Kristus Raja Kamanasa, semua anak asrama mempersiapkan diri dan semua perbekalan yang akan di bawa ke pantai untuk dimakan. Aktivitas piknik kali ini hanya dikhsuskan untuk anak asrama Kelas VII, X, dan XI karena untuk kelas XII ada kegiatan TRY Out UNBK. 

Piknik ini diikuti juga oleh Pastor Paroki Kamana, P. Ande, SVD dan penanggung jawab Asrama Bpk Vinsensius Mau Nahak dan Ibu Magdalena Uduk. Di Pendopo tempat diskusi untuk anak-anak asrama diadakan doa bersama mohon rahmat Tuhan untuk perjalanan menuju ke pantai, tepat pada pukul 11.30 WITA. 

Transportasi yang digunakan dalam piknik kali ini adalah 2 mobil Pick Up yakni Mobil dari P. Ande,SVD dan Bpk. Manuel Sanga. Perjalanan ke pantai berjalan dengan baik. di sana kami menempati salah satu rumah panggung yang ada pinggir pantai itu sambil sharing pengalaman dan sesekali menikmati suasana keindahan alam pantai motadikin. 
Pukul 16.00 WITA kami pulang kembali ke asrama. Namun ada sedikit peristiwa nas 

INILAH KEINDAHAN PANTAI MOTADIKIN DAN TELUK MAUBESI


MENDUNG membayangi kawasan Cagar Alam Maubesi dan Pantai Motadikin, di desa Fahiluka, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, akhir Januari lalu. Itu pertanda hujan akan segera turun. Kawasan itu merupakan salah satu tujuan wisata favorit yang ramai dikunjungi warga Indonesia di perbatasan RI dan Timor-Leste. Sebuah gapura dengan panjang 10 meter dan lebar 3 meter terpajang di pintu masuk kawasan pantai wisata Motadikin. Di papan gapura tertulis ”Selamat datang di Pantai Wisata Motadikin.” Di salah satu sisi gapura terdapat pos jaga. Sayang, kaca bangunan pos itu pecah berhamburan di lantai. Belum diketahui apa tujuan dan siapa yang melakukan hal itu. Sekitar 10 meter dari gapura, saat memasuki kawasan pantai, terdapat tulisan lagi di sisi kiri jalan, ”Kawasan Cagar Alam Maubesi”. Cagar alam ini ditetapkan dengan keputusan Menteri Kehutanan Nomor 394/Kpts/Um/5/2011 tanggal 7 Mei 2011. Luas kawasan 3.246 hektar (ha).


Di kawasan itu terdapat Pantai Motadikin dengan panjang garis pantai sekitar 10 km. Sepanjang bibir pantai dihuni sekitar 220 keluarga. Mereka adalah petani-nelayan lokal dan warga dari luar. Ratusan perahu nelayan rapi berjajar di sepanjang garis pantai. Saat itu cuaca sedang tidak bersahabat bagi nelayan. Tampak rumah semut dengan ketinggian sekitar 1 meter dari permukaan tanah bertebaran tak beraturan di sejumlah titik di kawasan cagar alam. Tampak pula hamparan berbagai jenis pohon bakau di sepanjang pesisir. Di situ ada delta dan muara Sungai Benanain.

Motadikin berada di kawasan Cagar Alam Maubesi. Sekitar 4 km arah timur Cagar Alam Maubesi terdapat garis batas negara Timor-Leste, tepatnya di Distrik Suai. Titik batas negara itu ditandai dengan Sungai Telus, cabang Sungai Benanain. Embusan angin disertai percikan air laut membuat tubuh terasa sejuk dan nyaman. Jajaran pohon kelapa sepanjang pantai diselingi rimbunan pohon bakau dan pohon waru melengkapi keindahan panorama pantai. Namun, di musim hujan pantai tampak kurang terawat.

D'NUMB FAMILY DALAM POTRET











































Baca Juga

>

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Share This Article Now!!!