Era sekarang ini merupakan era dengan kemajuan
teknologi yang sangat besar sehingga membuat guncangan baru dalam dunia
pendidikan mengapa demikian karena teknologi sekarang ini menyiapkan segala hal
yang dibutukan mulai dari yang hal positif sampai hal negatif. Dengan kemajuan
teknologi ini akhirnya mempengaruhi semua kalangan mulai dari orang tua hingga
anak-anak muda sehingga dalam setiap aktivitasnya pun mengandalkan teknologi
yang semakin berkembang.
Perkembangan teknologi tersebut pun membawa dampak negatif
dalam kalangan siswa/mahasiswa bahkan dalam kalangan orang tua dimana
siswa/mahasiswa tidak lagi peduli dengan kemampuan yang ia miliki karena maunya
yang bersifat instan dalam hal ini teknologi dan orang tuapun tidak berperan
banyak dalam hal ini tetapi membiarkan hal-hal tersebut terjadi.
Sehingga yang terjadi anak-anak lebih fokus pada
teknologi dan menggunakannya untuk melakukan sesuatu yang mengganggu belajar
mereka seperti bermain game, nonton film dan hal-hal yang tidak bermanfaat
lainnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa hal ini tidak boleh dibiarkan karena
akan sangat berdampak pada masa depan bangsa.
Belajar merupakan proses perubahan didalam
kepribadian manusia yang ditunjukkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan
kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,
kebiasaan, pemahaman, keterampilan, dan daya pikir (Trusan Hakim 2005).
Oleh sebab itu, berdasarkan definisi ahli di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua memiliki peran penting dalam mendidik anak mulai dari hal-hal kecil namun penuh makna seperti kesopanan, tata krama yang baik.
Belajar juga merupakan suatu proses yang dilakukan
setiap orang agar mendapatkan perubahan dalam dirinya baik dalam berupa
pengetahuan, sikap dan pengalaman dari materi yang telah dipelajari.
Dan belajar memiliki berbagai macam jenis belajar
seperti, belajar sosial,di mana jenis belajar social ini merupakan proses
belajar bagaimana cara memahami masalah-masalah dan bagaimana cara
menyelesaikan masalah.
Dan juga ada jenis belajar pengetahuan yaitu proses
dimana kita belajar dari berbagai pengetahuan untuk menguasai materi
pelajaran.
Oleh karena itu sesorang dapat dikatakan telah
belajar apabila telah menunjukkan adanya perubahan dalam dirinya dari yang
awalnya buruk menjadi lebih baik.
Belajar adalah sesuatu yang sangat penting dalam
kehidupan seseorang karena dalam melakukan suatu hal membutuhkan ilmu
pengetahuan, hal ini juga merupakan kunci kebahagian seseorang ketika melakukan
sesuatu dan lebih tau daripada yang tidak memiliki ilmu pengetahuan.
Belajar dapat dilakukan di berbagai tempat baik
dalam sekolah ataupun dalam lingkungan sekitar, sehingga yang perlu di
perhatikan adalah niat seseorang ingin memiliki ilmu pengetahuan dari belajar
atau tidak.
Tirtarahardja dan Sulo (2015:129) mengemukakan
"Belajar adalah perubahan prilaku yang relatif tetap karena pengaruh
pengalaman (interaksi individu dengan lingkungannya)".
Selanjutnya Sary (2015:180) mendeskripsikan
"Belajar adalah sebuah proses perubahan prilaku yang didasari oleh
pengalaman dan berdampak relatif permanen".
Oleh sebab itu, dari pendapat para ahli di atas
dapat disimpulkan bahwa dengan belajar kita akan menjadi lebih baik dari
sebelumnya namun juga bisa berpengaruh dari pengalaman interaksi dengan
lingkungan, sehingga intinya bagaimana niat kita jika ingin lebih baik maka
harus belajar.
Dengan belajar seseorang dapat menyesuaikan diri
antara satu dengan yang lainnya. jadi belajar merupakan salah satu hal yang
sangat bermanfaat bagi seseorang yang ingin belajar hingga berhasil, oleh sebab
itu belajar harus didepankan agar apa yang ingin kita capai dapat
terbukti jangan kita bermalas-malasan.
Tetapi yang terjadi saat ini banyak siswa atau
mahasiswa mau belajar itu karena ancaman misalnya dalam perkuliahan mahasiswa
seringkali malas-malasan untuk belajar tetapi ketika ada dosen yang mengancam
mahasiswa akan belajar jadi intinya belajar dapat dilakukan mahasiswa ketika
ada ancaman dari dosen, padahal ini bukan suatu hal yang baik.
Jika kenyataannya seperti itu lantas apa yang akan
terjadi jika setiap siswa/mahasiswa mau belajar ketika harus ada
ancaman, masa depan akan rapuh jika semua siswa/mahasiswa melakukan hal
yang sama. Oleh karena itu setiap orang harus mampu menanamkan niat untuk
belajar agar apa yang ingin dicapai dapat menjadi kenyataan.
Jadi sekarang anak harus merenung bagaimana
mengartikan kata belajar, apakah anak mengartikan belajar sebagai sebuah
kewjiban yang harus dilakukan sepanjang hidup atau sebuah formalitas yang
dilakukan ketika ada ancaman dari orangtua atau guru untuk belajar.
Belajar adalah sesuatu yang harus timbul dari dalam
diri anak agar bisa berjalan dengan baik dan memiliki dampak baik bagi
perkembangan pengetahuan anak bahkan keterampilan anak yang akan tinggal
permanen dalam diri anak bukan untuk orang lain melainkan untuk dirinya
sendiri.
Jika tidak demikian maka tidak akan mengetahui apa
yang akan terjadi kedepannya apakah belajar akan masi dianggap sebuah ancaman
atau sebuah kewajiban yang harus dijalankan.
SUMBER
https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/sabilarrasyad/article/view/130
https://gheroy.com/belajar-kewajiban-atau-ancaman/
(Dikutip, 02 Desember 2021, pukul 19.15)